Kamis, 29 Desember 2016

Selamat pagi

Selamat pagi kamu yang selalu aku impikan. Maafkan aku yang memikirkanmu tanpa izin, maafkan aku yang selalu menganggapmu ‘wah’ dari pertama kali kenal hingga sekarang. Maafkan juga nantinya bila kamu tau akan membebanimu, aku pernah sakit, sakit yang sering gadis-gadis lain juga rasakan. Iya sakit yang susah disembuhkan. Seharusnya aku cukup tau, waktu aku telah mempatri namamu dilubuk hati tanpa kamu ketahui, resiko yang akan aku tanggung adalah sakit hati. Karna apa? Kamu tak akan tau aku disini selalu memandangmu, karena kamu akan sibuk dengan duniamu sendiri, dengan gadismu sendiri. Aku iri kenapa tidak aku yang terlebih dulu mengenalmu dibandingkan dia? Aku selalu mempertanyakannya setiap malam. Sudahlah walaupun begitu aku masih sanggup bertahan, walau luka itu nantinya akan semakin dalam ketika melihatmu dengan dia tertawa bersama. Selamat pagi wahai cintaku. Biarkan aku disini dengan lukaku. Bersamanyalah bila itu membuatmu bahagia.


#Prisse

Kamis, 15 Desember 2016

Surat Curhatan dan Kritikan



Haiii aku disini mau cerita-cerita sedikit nih, hari ini ada Mata Kuliah Budi Pekerti mengenai 5 watak yang dimiliki manusia. Nah tugasnya kami disuruh nulis sifat-sifat yang dimiliki temen-temen satu teori. Kebetulan satu teori ada 48 an orang. Kita disuruh buat satu-satu. Aku akhirnya nulis nih semua sifat-sifat mereka. Tapi karna udah kebanyakan, capek akhirnya Cuma nulis “Kamu Baik” hheeehe.. Maafkan ya yang dapet cuma kata-kata “Kamu Baik”. Intinya yang pengen aku ceritain gini. Dari sekian banyak surat yang aku dapet, aku saring-saring yang kira-kira kritikan bener bagi aku. Walaupun nyelekit sih, tapi nggak apa-apa aku mah rela kalian kritik begitu kwkwkwk.
Ini nih kritikan sama curhatan mereka buatku           
“Sombong, Cuek, Kurang Bergaul”
Makasih siapapun yang nulis ini, tanpa kamu nulis ini aku nggak bakal nyadar kalau aku selama ini sombong ;)
                                                                                                    
“Tidak bisa berbalas budi dengan teman yang sudah membantu”
Nah ini nih yang ngejleb banget. Aku tau siapa yang nulisnya, tapi makasih yaa udah ngingetin. Sebenarnya aku udah tau dalam hal apa aku nggak berbalas budi. Makasih juga udah bikin aku sadar. Aku ngerasannya udah dikit-dikit membalas budi tapi nggak terang-terangan. Hehe. Tapi ya itu aku ngerasanya. Dimata orang lain mah aku belum ngelakuinnya. But thankyuuuu teman satu teori atas kritikanmuu. Ilovee yuu

“Baik, kocak, rame, tapi Pelit jawaban, pelupa”
Ini yang dari dulu jadi permasalahan ku, pelit jawaban. Sebenernya bukan pelit jawaban. Aku tipe orang yang suka mendadak ngerjain tugas. Jadi kalo kalian tanya sama aku tugas sehari sebelum dikumpul aku pasti jawab belum. Karna emang belum beneran. Nanti kalau udah mepet baru dikerjain. Sama kalau itu mendadak ide atau ingatan pasti langsung ngalir. Langsung lancar ngerjainnya. Banyak banget yang salah paham sama aku disini. Bukan maksud membela diri, atau nggak mengakui hehee. Pelupaaa emang aku banget. Aku mengakuinya. Sifat jelekku yang nggak bisa diilangin. Ingatan ku emang lemah.

“Baik, kadang-kadang egois,
kalau ketemu di jalan jarang nyapa/negur”


“Kurang tegas kalau ngomong”
                                                                                                                           
“Baik, suka menyendiri agak gimana gitu”

“Jangan suka ragu, Yakin!!!
                                                                                                                           
“Jangan mudah gupuh !

“Baik, kurang tegas”

“Baik, tapi tolong jangan menyendiri ya….
apalagi duduk dibelakang sendiri bertemanlah
yang banyak biar ada teman waktu duduk
dan ada diajak gossip…”

“Hai Prista, Prista itu baik, ngomong nya
kalem. Aku iri kamu biar gak belajar tapi
dapet nilai bagus. Gimana itu caranya???
MAU JUGA!!!                                                                                                

Nah itu tadi tulisan yang mereka beri untukku. Sampai sekarang aku nggak tau gupuh itu apa, yang tau siapa????? Kalau nggak ada yang tau biarkan itu menjadi teka-teki hahahaaaa,
Itu yang nulis bertinta merah makasih loh yaa, entah kadang aku emang udah bilang nggak bisa ngerjainnya padahal belum diotakatik. Tapi sebenernya bisa. Dan hasilnya Alhamdulillah dapet nilai bagus. Pasti ini di praktikum resep yang pretest deh. Karena Alhamdulillah emang aku lumayan bisa di Makul ini. Aku kan dari SMF gituu. 3 tahun itu mulu makanannya pasti keinget sedikit lah ya tentang materinya.
Aku sering menyendiri ya? Banyak banget yang bilang gitu dikertas kertasnya. Sebenernya enggak. Aku di makul tertentu yang menyendiri aja dibelakang. Males ngikutin Makul nya sih. Jadi kalau dibelakang sendiri itu aku main hp hehehe. Daripada aku ngajakin ngobrol kalian di jam kuliah jadi aku menyendiri di belakang. Aku prinsipnya kalo kumat males jangan sampe ngajak temen buat males juga gitu. Dan tadaaaaaaaa aku kaya orang gak punya temen Hehee. coba deh perhatiin aku dijam yang bener-bener penting pasti aku ngedeketin kalian sama duduk paling depan. ya kaann??? ;)
Okaii sampai sini aja, btw thankyou kritikan judes kalian, kritikan manis kalian, kritikan yang buat ngejleb banget. Aku rela, sabar, narima kok sesuai dengan teman Makul Budi Pekerti kita…

Kamis, 24 November 2016

Reality




Aku mungkin yang menganggap semua ini terlalu berlebihan, mungkin hanya aku yang menganggap itu adalah sebuah kepedulian, tapi faktanya aku salah, kamu memang seperti itu, tidak hanya perduli denganku, kamu juga perduli dengan siapa saja. Hanya aku yang menganggap ini semua istimewa namun ternyata sebaliknya. Cerita di siang hari ini membuatku takut, aku memang tak pernah berkata-kata aku hanya mampu jadi pengamat dan akan menganalisanya sendiri. Ketika asumsi ku mengatakan bahwa aku lah yang terlalu berharap aku jadi terluka, sangat terluka. Beginilah hatiku yang terlalu mudah untuk membuka hati kepada siapa saja. Aku tidak ingin seperti ini terus, aku tidak mampu jika hatiku akan terluka sekali lagi. Mungkin aku tidak mau mencoba, mungkin karena kepercayaan diriku terlalu rendah aku tidak mampu melanjutkan semua ini. Berbagai kesempatan telah aku coba untuk tetap bisa berhubungan denganmu, namun apa? Aku Cuma mampu tersenyum miris sekali. Mungkin Tuhan tau ketika aku terlalu berharap kepada makhluknya Dia tidak akan mengabulkan harapanku.

#Prisse

Hurt




Apakah semuanya bisa sama seperti semula jika aku mengatakan apa yang aku pendam? Jika kamu bisa menjamin itu aku akan berterus terang. Banyak hal yang aku fikirkan, sebab-sebab aku tidak mampu menunjukkan cinta yang terpendam. Aku bukan mereka yang dengan gampangnya meminta bantuan padamu. Aku hanyalah mahasiswi baru. Apalah aku dibandingkan dengan mereka yang sudah kenal kamu lebih lama. Apalah aku yang tidak tau apa-apa tentangmu. Aku hanya tau kalau kamu berasal dari daerah yang sama dengan keluarga ibuku. Aku hanya tau kamu sedang semester 3, aku hanya tau kamu yang paling mudah tersenyum. Tapi sekarang aku baru tau kalau kamu memang baik dengan semua orang, aku baru tau kamu ramah dengan mereka semua. Sebatas itu, namun ternyata itu cukup menyakitkan. Kukira perlakuanmu itu berbeda ketika bersamaku. Aku kira perhatianmu hanya tertuju padaku. Tapi aku salah besar! Aku salah menganggap itu istimewa. Nyatanya itu hanya membuat ku lebih terluka.

#Prisse