KAMU
Mendeskripsikan
tentangmu itu sangat menyenangkan, kenapa aku bilang begitu? Karena setiap aku
menuangkannya dalam sebuah tulisan aku pasti membayangkanmu terlebih dahulu.
Kamu tinggi, kurus, berambut ikal dan memiliki senyum yang menawan. Tutur katamu
dan perilakumu lah yang menarik rasa ini. Aku tidak pernah meminta untuk
menjatuhkan hati dan pilihanku kepadamu. Namun mungkin karena hatiku yang
terlalu mudah untuk ditaklukan hanya dengan sebuah obrolan singkat yang mungkin
bagimu itu tidak berkesan apa-apa. Tapi entah kenapa tiba-tiba semua itu hadir
dengan sendirinya. Kalau aku bisa meminta biarlah rasa ini tetap tumbuh dan
terjaga, aku tidak memintamu untuk bersama-sama denganku. Aku hanya meminta
kita tetap seperti ini, sebagai teman, sebagai rekan kerja, sebagai senior dan
junior. Aku tidak mau menunjukkan apa yang aku rasakan. Aku terlalu pemalu, aku
ingin seperti dia, mereka yang dengan gampangnya mengajakmu berbicara tanpa
pernah terbebani sedikitpun, mungkin itu yang membedakan ketika sesorang
mempunya rasa sayang tersendiri dia akan canggung untuk berdekatan. Tapi
anehnya, aku malu namun aku ingin. Aku malu untuk bertegur denganmu dulu namun
aku ingin selalu terlihat dalam pandanganmu. Suatu ketika kesempatan muncul
akhir-akhir ini. Aku mencoba peruntungan itu, supaya apa? Supaya aku bisa terus
berkomunikasi. Setidaknya hanya ber hai- hai pun aku sudah puas. Sekedar mengulas
senyum pun aku sudah gembira. Rasa yang aku miliki memang sederhana, aku mampu menyimpannya
sendiri. Hanya dengan curhatan dalam sebuah tulisan aku sudah lega, aku sudah
menceritakannya kepadamu, benda yang mampu menampung semua yang aku ingin
ceritakan. Aku tidak butuh sahabat untuk berbagi masalah ini. Cukup dengan ini.
#Prisse
#Prisse
Tidak ada komentar:
Posting Komentar